
Lamsel, lensa-nusantara.com – Pada Anggaran Tahun 2025 Pemerintah pusat direktorat jenderal pendidikan memberikan bantuan rehab gedung sekolah di SMK Negeri 2 kalianda,dengan masa pekerjaan 163 hari kalender yang berlokasi di desa kedaton kecamatan kalianda kabupaten lampung selatan provinsi lampung dengan sumber dana APBN tahun 2025.
Dalam pantauan media ini sangat di sayang kan puluhan pekerja tidak satu orang pun yang di lengkapi pelindung keselamatan kerja, salah satu pekerja yang engan di sebut kan nama nya menjelas kan kepada awak media ini, kami bekerja di sini baru pak, karna pekerja yang lama sudah pada berhenti, kami bekerja di sini di ajak sungkono, dan kalau kepala sekolah nya saya kurang paham info nya sih nyoman nama nya,ungkap salah satu pekerja.
kalau sungkono tidak datang hari ini, kemungkinan ada keperluan lain,memang kami kerja di sini tidak ada di beri sepatu bot dan sarung tangan pada hal sepatu dan sarung tangan itu sangat penting sekali demi keamanan kami tegas nya 23 September 2025.
Padahal dengan jelas aturan nya, untuk kontruksi bangunan gedung berkewajiban menerapkan K3, (keselamatan dan kesehatan kerja) dan di atur dalam undang undang nomer 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 3 ayat (1) yang mengharuskan pengusaha menjamin keselamatan tenaga kerja, peraturan menteri PUPR no 5 tahun 2014 ,tentang pedoman sistem mana jemen K3 konstruksi bidang pekerjaan umum, dan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan dan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sesuai (PP no 50 tahun 2012)
Perlu diketahui bantuan pembangunan gedung sekolah SMK Negeri 2 kalianda dengan nilai anggaran Rp.5,243,724,700, dengan tidak adanya kelengkapan para pekerja tersebut, kami menduga disengaja oleh kepala sekolah agar mendapatkan keuntungan besar, dan juga kami temukan ada keramik yang tidak di ganti.
Saat kami mengkonfirmasi langsung kepada kepala sekolah, ternyata kepala sekolah yang info nya nama nyoman apa lah itu tidak ada di tempat, dan di hubungi lewat telpon hp nya aktip, akan tetapi kepala sekolah tidak mau angkat telpon nya, sampai berita ini terbit belum ada yang bisa kami konfirmasi. (@1)