IMG-20250424-WA0013

Lamsel, lensa-nusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA) menggelar pelatihan pengelolaan Bank Sampah yang diikuti perwakilan dari sejumlahk Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Lampung Selatan pada Kamis (24/4/2025).Pelatihan secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kemasyarakatan, Yani Murnawarti, ST., MM., yang hadir mewakili Bupati Lampung Selatan.

Turut hadir Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup, Yulian, serta Fungsionalis Kebijakan dari Bagian SDA, Edi Zulkarnain.Dalam laporannya, Edi Zulkarnain menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pengelolaan sampah.

Ia menegaskan pentingnya kesadaran lingkungan di kalangan ASN, mengingat Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 menargetkan pengurangan sampah sebesar 30% pada tahun 2025.

“Pengelolaan sampah telah menjadi isu penting yang memerlukan perhatian serius. Melalui pelatihan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa sampah bukan sekadar limbah, tetapi juga memiliki nilai ekonomis,” jelas Edi.

Pelatihan ini diikuti oleh 36 peserta yang merupakan pengelola Bank Sampah dari berbagai OPD. Para peserta nantinya akan menerima Surat Keputusan (SK) penugasan, yang saat ini masih dalam proses penerbitan.

Mewakili Bupati, Yani Murnawarti mengapresiasi kegiatan ini dan menegaskan bahwa pengelolaan sampah merupakan tantangan besar di banyak daerah, termasuk di Lampung Selatan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2021, bank sampah menjadi salah satu strategi efektif pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

“Melalui pelatihan ini, kita ingin mencetak SDM yang profesional dan sistematis dalam pengelolaan sampah berkelanjutan, sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa sampah adalah sumber daya,” ujar Yani.

Ia juga menjelaskan bahwa program Bank Sampah mulai dikenalkan di Lampung Selatan sejak September 2022 melalui program Sampah Induk Wawai.

Sejak itu, partisipasi masyarakat terus tumbuh, meski masih diperlukan edukasi dan kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat.“Saya berharap pelatihan ini menjadi ajang transfer ilmu sekaligus pertukaran ide dan pengalaman,” tambahnya.

“Mari kita mulai gerakan pengelolaan sampah dari lingkungan ASN agar menjadi contoh bagi masyarakat.”Yani menutup sambutannya dengan harapan agar para peserta dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya melaksanakan program, tetapi juga menjadi inspirator di lingkungan kerja dan masyarakat.

“Semoga kegiatan ini memberi manfaat teknis, moral, dan sosial sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap lingkungan dan masa depan generasi mendatang,” tutupnya. (Red).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights